7 Alasan Pemerintah Melarang Perbuatan Judi

7 Alasan Pemerintah Melarang Perbuatan Judi. Di negara Singapura, jumlah penjudi asal Indonesia menempati urutan terbanyak ke-3 dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. Meskipun demikian, ini tidak bisa dijadikan alasan untuk melegalkan judi situs dominoqq di negara ini. Pasalnya, judi apapun bentuknya tetap dianggap sebagai suatu hal yang sangat merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya negara.

Dampak judi yang paling jelas dari judi adalah semakin bertambahnya jumlah pengangguran lantaran perilaku ini akan membuat orang semakin bermalas-malasan dan enggan bekerja. Mereka terlena akan hasil instan yang dijanjikan dalam permainan judi, meskipun sebenarnya hal itu hanya omong kosong belaka.

Selain alasan di atas, masih terdapat beberapa alasan lain yang bisa memperkuat landasan sosiologis pemerintah untuk melarang perbuatan judi di Indonesia. Adapun secara rinci, alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut:

Memicu Perilaku Kriminal

Judi tidak lain merupakan candu bagi masyarakat, layaknya pornografi dan narkoba. Oleh karenanya, mereka yang terbiasa berjudi akan sangat sulit untuk lepas dari jeratan keinginan bermain judi. Pemain judi yang telah kecanduan tidak lagi bermain untuk mendapatkan keuntungan/profit, melainkan bermain hanya untuk memuaskan nafsu belaka.

Mirisnya, ketika mereka telah kehabisan dana, yang muncul kemudian adalah niatan untuk melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, merampok dan sejenisnya. Belum lagi bila mereka terlilit hutang, tekanan untuk mendapatkan uang secara instan melalui tindakan kriminal akan semakin menjadi-jadi. Inilah alasan terkuat pemerintah melarang perbuatan judi dilegalkan di Indonesia.

Semua Agama di Indonesia Melarang Judi

Judi merupakan satu satu jenis perilaku yang memiliki sedikit manfaat namun mengandung banyak kerugian. Daripada manfaat yang diperoleh dari berjudi, kerugian yang diderita justru lebih banyak. Bagi Anda ini merupakan hal yang maklum, sebab tidak ada satupun penjudi yang hidupnya bisa bahagia bukan?

Nah! Karena alasan tersebutlah semua jenis agama baik Islam, Kristen, Hindu, Budha hingga Konghucu melarang perbuatan judi. Dengan berlandaskan larangan agama inilah pemerintah semakin memiliki alasan kuat untuk tidak melegalkan perbuatan judi ini.

Rusaknya Hubungan Keluarga

Landasan sosiologi berikutnya, yang bisa dijadikan alasan pemerintah untuk menghapus judi di Indonesia adalah karena judi dapat merusak keharmonisan dalam keluarga. Bagaimana tidak? Penjudi cenderung tidak mau bertanggung jawab atas nafkah keluarga, pendidikan anak juga terabaikan. Ini memicu pertengkaran dalam keluarga. Alhasil, terjadilah perceraian.

Hal yang paling berbahaya dari akibat judi untuk keluarga adalah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Seringkali penjudi justru menggantungkan hidupnya kepada istrinya, bahkan uang untuk berjudi pun diperoleh dari hasil jerih payah sang istri. Ketika kehabisan uang seringkali kemudian terjadi pemaksaan dan kekerasan terhadap istri dan anak. Inilah urgensi melarang perbuatan judi, yakni menghindari kekerasan dalam rumah tangga

.

Meningkatkan Jumlah Pengangguran

Sebagaimana disinggung di atas, bahwa judi tidak akan meningkatkan jumlah orang kaya di Indonesia. Namun, justru akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Mengapa demikian? Sebab, penjudi umumnya terlalu banyak angan-angan, mereka cenderung malas dan menaruh harapan kosong dari kemenangan.

Fakta di sekitar menunjukkan bahwa penjudi kebanyakan berasal dari mereka yang pengangguran dan malas untuk bekerja. Sehari-hari hanya mondar-mandir tanpa arah dan tujuan yang jelas. Intinya, mereka adalah pemalas, tidak produktif, dan tidak kreatif karena pikirannya dipenuhi dengan judi. Jadi sudah tepat kiranya bila pemerintah melarang perbuatan judi diberlakukan di Indonesia.

Merusak Generasi Bangsa

Perbuatan penjudi tidak hanya merusak pribadinya sendiri, penjudi cenderung tidak peduli dengan pendidikan anaknya. Penjudi lebih memilih menggunakan upah kerjanya untuk bermain judi dibandingkan untuk membiayai pendidikan anaknya. Hasilnya, pendidikan anak menjadi terlantar.

Artinya, efek beruntun yang akan terjadi bila judi dilegalkan adalah semakin banyaknya penjudi di Indonesia, maka semakin banyak pula pendidikan dari anak bangsa yang terlantar. Alhasil, tidak ada calon generasi penerus bangsa di masa depan. Ini akan sangat berbahaya bila pemerintah tidak melarang perbuatan judi di Indonesia.

Menimbulkan Banyak Kebencian Antara Sesama

Bahaya dari judi selanjutnya adalah menimbulkan kebencian di antara sesama penjudi. Hal ini tentu dipicu oleh permainan judi itu sendiri yang memiliki karakteristik menag dan kalah. Satu pihak yang kalah seringkali akan menaruh dendam pada yang menang. Bahkan tidak jarang terjadi percekcokan lantaran salah satu penjudi berlaku curang.

Oleh karena itu, semakin sering seseorang melakukan judi, maka semakin besar pula potensi kebenciannya terhadap orang lain. Dengan begitu, semakin besar pula rasa permusuhan diantara sesama penjudi. Hal ini seringkali memicu konflik berkepanjangan, bahkan hingga ke ranah tindak pidana pembunuhan. Karena hal ini, melarang perbuatan judi di Indonesia menjadi sangat urgen.

Pusat Maksiat

Casino atau lokasi judi lainnya seringkali tidak hanya memberikan fasilitas yang berkaitan dengan dunia perjudian. Akan tetapi, juga menambahkan fasilitas maksiat lain seperti minuman keras dan wanita penghibur. Dengan demikian, tempat berjudi adalah pusat dari kegiatan maksiat.

Sebagai pusat dari kegiatan maksiat, tentu langkah pemerintah untuk melarang perbuatan judi berlaku di Indonesia adalah hal yang tepat. Belum lagi bila lokasi perjudian tersebut juga digunakan untuk melakukan transaksi narkoba dan sejenisnya. Ini tentu akan sangat berbahaya bagi kemajuan negara ke depannya.

Sampai di sini tampak bahwa alasan pemerintah melarang perbuatan judi dilegalkan di Indonesia menjadi langkah yang sangat tepat dan perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Bagaimana dengan Anda? Setujukah bila judi itu dilarang atau justru ingin melegalkan?